Penjajah sudah pergi puluhan tahun yang lalu
Tapi kenapa kita masih merasa seperti dipenjara?
Tertawa pilu melihat jiwa tebelenggu
rantai penguasa
Sang penguasa semakin besar kepala
Sementara yang tertindas semakin mengencangkan
ikat pinggang
Ini bukan lagi soal bambu runcing melawan
bangsa lain
Seperti kata bung karno
“Perjuanganku jauh lebih mudah karena
melawan penjajah,
Namun perjuangan kalian akan jauh lebih
sulit karena melawan bangsa sendiri”
Persatuan dipecah oleh oknum-oknum demi
kepentingan pribadi mereka.
Perjuangan pahlawan 45 seakan sia-sia
melihat penerusnya saling sikut mencari
tahta
tanpa peduli rakyat yang berteriak
turunkan harga pangan
Mana yang katanya merdeka?
Kalau menyuarakan pendapat langsung
dibungkam ke penjara
Mana yang katanya wakil rakyat?
Kalau keputusan yang kau buat tak pernah
tulus untuk mensejahterakan rakyat
Bagaimana kami bisa percaya padamu wahai
wakil rakyat?
Kalau proyek negara selalu kalian jadikan
dapur
Sumpah dibawah kitab suci seperti hanya
sebuah formalitas saja
Selama hukuman untuk para tikus berdasi
belum hukuman mati
Jangan harap kami akan percaya sepenuhnya
dengan kalian
Merdeka ternyata hanya untuk yang punya kuasa
Sisanya hanyalah alat untuk menarik suara
Wahai anak muda, ini adalah waktu kalian
Rapatkan barisan, rubuhkan tembok penjajah
dalam negeri
Lantangkan suara, bungkam mulut mereka
yang berkedok nasionalisme
Sudah cukup mereka menjadi lintah darat
untuk kita
Wahai yang diagungkan, Hentikan!
Kita harusnya saling berdampingan bukan
menyingkirkan
Kita harusnya malu dengan para pahlawan
dulu
Mereka Bersatu demi memperjuangkan harga
diri negeri
Kita malah berseteru sampai kadang
mempermalukan negeri
Lantas sampai kapan seperti ini?
No comments:
Post a Comment