Bicara Soal Anak Rantau

 

sumber photo : google

Hi,

Balik lagi sama gua Dina. Di episode kali ini gue mau bicara soal Anak Rantau.

Anak yang rela jauh dari keluarga demi menggapai cita-citanya. Kalo mau belajar tentang perjuangan bukan di anak sulung, tengah, bungsu maupun tunggal. Tapi belajarlah dari anak rantau. Mereka adalah orang yang ditempah mandiri sejak melangkahkan kaki keluar dari rumah. Mereka adalah orang yang bisa mengambil keputusan dengan cepat. Mereka adalah orang yang pandai beradptasi dilingkungan baru. Dan untuk hitung-hitungan mereka lah ahlinya.

Anak rantau selalu jadi harapan orang tuanya di rumah. Namun, meski begitu kalaupun gagal, orang tua akan selalu menyambutnya untuk pulang. Kerena sejatinya bukan kesukseskan yang orang tua tunggu, tapi kehadiran sosok anaknya yang lama tak kunjung pulang.

Anak rantau sudah terbiasa dengan kata “sepi”. Teman atau pasangan bisa aja sebenarnya ada, hanya saja ada bagian kosong yang hanya bisa diisi dengan kata kerja “pulang”.

Ketika anak rantau pulang, tolong jangan ajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka malas untuk berlama-lama saat pulang. Cukup sambut mereka dengan senyum, dan siapkan makanan favorit mereka. Kalau memang mau bertanya, cukup tanyakan gimana di sana? Bahagia? Itu cukup membuat meraka merasa diperhatiin. Ya, meski mereka pasti akan jawab baik bahagia, walaupun sebenarnya terkadang itu gak. Karena anak rantau gak mau membuat keluarganya khawatir.

Ketakutan terbesar sebagian besar anak rantau itu adalah mendengar kabar duka dari kampung halamannya. Apalagi jika jaraknya jauh yang membutuhkan waktu lama untuk bisa pulang. Karena gak bisa melihat untuk terakhir kalinya orang yang dia sayang.

Yang gue bicarakan ini adalah anak rantau yang memang mengejar mimpi-mimpinya yang terpaksa harus meninggalkan rumah.

Sekarang waktunya membahas anak rantau yang memang ingin pergi jauh dari rumah karena sudah merasa tidak nyaman berada di sana. Menurut tipe yang kayak gini, bagi mereka ebih baik menderita di perantauan daripada menderita di rumah sendiri. Masalahnya Biasanya ya gak jauh-jauh dari masalah keharmonisan di keluarga. Di kamus mereka, tidak ada kata pulang. Tak semuanya yang nyaman berada di dalam rumah, kadang di luar bersama dengan orang lain jauh lebih nyaman. Begitu kata meraka.

Tak masalah jika kamu tak ingin pulang, tapi kamu jangan lupa tetap mendoakan mereka jika benar-benar mati rasa apa bedanya kamu dengan meraka. Sama-sama jahat tapi dengan  cara yang berbeda.

Buat anak rantau sehat-sehat kalian semua. Semoga impian baik kalian bisa terwujud meski harus berdarah-darah terlebih dahulu.

Buat kalian yang mau request enaknya bahas apa lagi bisa komen atau DM ke IG @dinadk.08

Gua Dina, Pamit undur dulu.

No comments:

Post a Comment

Pages