Seperti kita tahu pada tanggal 12 Juli 2022
Kita digemparkan oleh berita meninggalnya seorang anggota polisi dikediaman
rumah dinas Irjen FS akibat baku tembak dengan anggota polisi juga pada tgl 08
juli 2022. Namun, dari berita yang beredar banyak sekali kejanggalan yang
terjadi. Ditambah lagi ketika keluarga brigajir J speak up ke khalayak luas tentang
kondisi jenazah Brigajir J yang babak belur bukan seperti orang yang meninggal
karena baku tembak.
Adapun kejanggalan yang terjadi:
1.
Banyaknya
luka disekujur tubuh brigadir J bahkan ada jari yang sampai putus.
2.
Senjata
yang digunakan Bharada E adalah pistol jenis Glock 17 padahal Bharada E baru
dapat izin penggunakan senjata pada bulan november 2021 dan untuk jenis pistol
Glock 17 sendiri baru bisa kalo sudah menjadi pejabat petinggi polisi.
3.
Brigadir
J adalah penembak jitu yang artinya kalo memang ada baku tembak masa’ iya
tembakannya meleset semua.
4.
Adik
Brigadir J disuruh menandatangi berkas pemeriksaan otopsi yang kosong.
5.
Keluarga
disuruh menandatangi penerimaan jenazah tanpa melihat isi di dalam peti
jenazah.
6.
CCTV
rumah dinas Irjen FS mati dengan alasan tersambar petir sudah 2 minggu. Masa
iya sekelas petinggi yang kemana-mana dikawal membiarkan CCTV mati selama 2
minggu.
7.
Ponsel
keluarga Brigadir diretas selama 2 minggu. Whatsapp yang gak bisa digunakan
bahkan setelah bisa digunakan banyak chat yang terhapus dengan sendirinya.
8.
Permintaan
keluarga yang meminta jenazah dimakamkan secara upacara kepolisian awalnya
disetujui mendapat berubah menjadi tidak bisa dengan alasan ada administrasi
yang belum lengkap.
9.
Kematian
Brigadir J baru diumumkan oleh kombes kapolres metro jaksel tiga hari setelah
kejadian.
Karena banyaknya kejanggalan, keluarga Brigadir
J didampingi Pihak kuasa hukum melayangkan laporan polisi terkait dugaan
pembunuhan berencana pada tanggal 18
Juli 2022.
Setelah laporan tersebut, maka kuburan jenazah
dibongkar kembali untuk melakukan autopsi ulang pada tanggal 27 juli 2022 dan
pemakaman ulang akhirnya dilakukan secara upacara kepolisian. Hasil autopsi
sendiri baru akan keluar diminggu ke 4-8
kemudian.
Pak Jokowi sampai memanggil Jendral Kapolri ke
istana kepresidenan untuk meminta agar kasus ini bisa diusut tuntas jangan ada
yang ditutupi, ungkap kebenaran apa adanya. Jangan sampai menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap polri. Itu yang paling. Citra polri harus tetap
kita jaga.
Maka dibentuklah tim khusus yang dipimpin oleh
wakapolri.
Berikut fakta yang sebenarnya terjadi :
1.
Bharada
E yang ditetapkan sebagai tersangka awalnya mengatakan kalo yang terjadi adalah
baku tembak. Namun, dia mengubah pengakuannya kalo dia sebenarnya terpaksa menembak
Brigadjir J karena disuruh oleh atasannya yang tak lain dan tak bukan adalah
Irjen FS. Dari pengakuan tersebut lantas membuat penyedik memeriksa Irjen FS
dan pada tgl 09 agustus 2022 Kapolri mengumumkan bahwa FS ditetapkan sebagai
tersangka dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau
seumur hidup.
2.
Dari
penyedikan yang dilakukan, timsus sudah menetapkan 4 tersangka, yaitu Bharada
E, Brigadir RR, KM, dan Irjen FS. Selain itu juga ada 31 polisi yang diperiksa
dan 3 diantara adalah brigjen. Mereka dikenai pasal pelanggaran kode etik dan
tidak menutup kemungkinan bisa dikenai pasal pidana.
3.
Terungkapnya
CCTV yang ada kediaman Pribadi Irjen FS. Dimana di sana tampak jelas ada istri
Irjen FS, Irjen FS sendiri, dan Brigadir J yang masih sangat sehat walafiat.
CCTV tersebut tak selang beberapa waktu sebelum Brigadir J dieksekusi.
Sayangnya di rumah dinas Irjen FS tidak ada CCTV yang bisa didapat.
4.
Pelecehan seksual
yang dituduhkan terhadap Brigadir J kepada istri irjen J yang selama ini di gaungkan sebagai motif pembunuhan,
ternyata bohong. Hal itu disampaikan langsung Dirtipidum
Bareskrim Polri Brigjen pada tgl 12 agustus 2022. Atas hal itu, istri Irjen J
bisa terjerat pidana atas laporan palsu.
5.
Hasil
Pemeriksaan Penyidik bahwa tersangka FS mengatakan dirinya
marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC, yang mendapat
perlakuan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang yang dilakukan
Brigadir J. Namun,
kejadian apa yang terjadi di magelang seperti masih menjadi akan terus
didalami.
Sumpah ini kasus kayak benang kusut, gak kelar-kelar udah kayak sinetron
berjilid-jilid. Gini memang kalo yang terlibat itu punya power jadi susah buat
diungkap. Ini kita tinggal tunggu hasil autopsinya gimana, semoga bisa menjadi
titik terang apa yang sebenarnya dialami Brigadir J.
Buat pak pol kalo udah tahu motif pembunuhannya tolonglah dikasih tahu
mau itu motif orang dewasa atau apalah kami semua wajib tahu kan dari awal
presiden bilang harus transparasi jangan ada yang ditutupi.
Baiklah cukup sampai sini pembahasan kita, kalo ada yang kurang atau
salah dari penyampaian aku mohon maaf sebesar-besarnya.
Terima kasih. Salam Keadilan.
No comments:
Post a Comment